Oleh
Agus Gunawan
Miliki keyakinan bahwa "semua masalah dapat diselesaikan!" tanpa pedoman
ini, maka anda cenderung untuk memikirkan cara menghindar atau bahkan
solusi yang tidak sehat. Landasi pembicaraan dengan pengertian bahwa
segala sesuatu dapat diselesaikan. Sikap berpikir seperti ini akan
cenderung menajamkan intuisi anda untuk menemukan solusi yang tepat.
Miliki sikap yang mudah untuk melupakan dan memaafkan perdebatan yang
terjadi. Membawa-bawa kejadian lalu atau mengungkit-ungkit, adalah tanda
belum memaafkan. Sikap seperti ini tidak mendukung untuk mendapat
solusi yang efektif.
Fokus pada solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi, dan sikap hati
yang lapang memudahkan pikiran menganalisa masalah dengan baik dan
lebih "smart" sehingga mudah menemukan solusi.
Nada suara kita adalah bagian dari komunikasi
nonverbal, yang sangat mempengaruhi lawan bicara. Pastikan anda selalu
berbicara dengan nada yang lembut. Nada yang lembut akan otomatis
membuat hati dan pikiran anda lebih terkontrol, sehingga mudah mengatasi
konfrontasi. Nada yang lembut juga akan mudah melunakkan hati orang
disekitar anda dan mendapat dukungan. Ketika anda sudah berusaha sabar
namun tidak mendapat respon yang baik dari lawan bicara, maka akhirilah
pembicaraan dengan sopan, dan minta untuk melanjutkan pembicaraan di
suasana yang lebih nyaman.
Bersikap objektif adalah tantangan tersendiri bagi setiap orang ketika
terlibat konfrontasi. Ingatlah bahwa benefit dari bersikap objektif akan
menempatkan anda sebagai "pemimpin" dalam diskusi tersebut. Orang lain akan segan dengan anda, ketika bersikap objektif
"Maaf" adalah kata-kata ajaib yang seringkali dapat menjadi pencair
suasana ketika diucapkan dengan tulus. Sekalipun anda merasa benar, kata
‘maaf’ sangat membantu untuk membentuk dasar komunikasi yang
baik. Maaf juga akan membuat orang lain tidak bersikap melawan kita,
karena mereka tidak lagi merasa terancam. Kata ‘maaf’ lebih penting
dalam mencari solusi, daripada mempertahankan ego pribadi.
Mungkin anda sudah minta maaf, bersikap objektif, bernada lembut, namun
masalah malah bertambah buruk! Hal ini bisa terjadi jika anda
melakukannya melalui telepon. Pembicaraan melalui telepon membuat lawan
bicara tidak dapat dengan jelas menangkap maksud baik kita yang
terpancar lewat bahasa nonverbal. Bahkan kebanyakan orang akan merasa
dihargai, ketika lawan bicaranya bersedia bertatap muka secara langsung
untuk berdiskusi. Keengganan bertemu dan memutuskan berbicara lewat
telepon seringkali hanya membuat masalah makin parah atau tidak
terselesaikan dengan baik. Memutuskan bicara melalui telepon juga akan
menyebabkan anda terkesan kurang bertanggung jawab. Ada beberapa hal
yang tidak dapat dilakukan melalui telepon seperti tersenyum, menepuk,
menyalami, terdiam untuk berpikir sejenak. Bahkan jika terdiam di
telepon anda dapat dianggap sedang marah. Orang akan memahami jika anda
terdiam sambil mengangguk-angguk dan terlihat sedang berpikir. Jadi
hindari konfrontasi melalui telepon.
Akhiri dengan sebuah kesepakatan dan jalankan kesepakatan dengan komitmen.
Masalah yang berpotensi menimbulkan konflik, jangan dibiarkan dan harus
diselesaikan sesegera mungkin! Untuk menyelesaikan, diperlukan keahlian
mengatasi perdebatan yang timbul dengan sebaik mungkin. tujuan intinya
adalah agar semua orang merasa senang. Berikut ada beberapa hal penting tips atasi debat dengan cara sehat.
Sukses untuk anda!