Saturday, April 5, 2014

Menjadi Pejuang Kemanusiaan

Oleh Sigit Risat
kisah motivasi menjadi Pejuang Kemanusiaan
Pembaca yang baik jiwanya, tulisan saya berikut ini akan diawali oleh sebuah kisah nyata yang awalnya dituturkan oleh William M. Hendryx, dan dimuat dalam buku yang disusun oleh David K. Hatch dengan judul “Everyday Greatness.” Ini adalah cerita tentang kebaikan jiwa seorang pejuang kemanusiaan yang tulus dan rendah hati.
Pada suatu hari, sambil berjalan kaki menuju ke kantornya di pusat kota Philadelphia yang bersejarah, Michael Taub melihat seorang pengemis lusuh di kursi roda, yang diparkir di bawah tenda sebuah bioskop tua. Orang berperawakan tegap itu hanya punya satu kaki. Dia memegang sebuah tanda dari kertas kardus bertuliskan "Veteran Vietnam."
Bukan menghindari kontak mata, seperti yang sering dilakukan banyak orang, Taub malah menghampiri orang itu dan tersenyum. "Terima kasih karena Anda telah ikut berperang," katanya, lalu menyisipkan kartu namanya ke tangan orang itu. "Mampirlah ke kantorku. Mungkin aku bisa membantu."
Beberapa pekan kemudian, veteran itu menggelindingkan kursi rodanya ke dalam kantor pusat Proyek bantuan Tunawisma. Taub bekerja disitu sebagai pengacara staf yang mengkhususkan diri dalam menangani tunjangan untuk veteran tunawisma.

Berkat campur tangan Taub, sekarang Daniels (Pengemis lusuh berkursi roda) tinggal di apartemen yang ada ruang bawah tanahnya yang mudah dimasuki para penyandang cacat. Dia juga menerima tambahan $250 per bulan sebagai tunjangan tanggungan bagi Robin anaknya yang tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir di Edinboro University of Pennsylvania, mengambil jurusan hukum pidana.
Kasus Veteran Vietnam tersebut adalah salah satu “karya” Michael Toub, dari sekian banyak gelandangan yang sudah dia bantu untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara. Dengan mengesampingkan berbagai kasus glamour yang menarik perhatian orang banyak, michael Toub lebih peduli untuk menolong orang yang memerlukan bantuan – tanda yang jelas bahwa dia memiliki keindahan jiwa. Dan dia melakukannya dengan rendah hati tanpa gembar-gembor. Keindahan jiwanya itu juga bisa terlihat saat dia meninggalkan pekerjaan di sebuah Firma Hukum ternama dengan penghasilan besar demi untuk mengabdi pada sebuah yayasan yang memeberikan bantuan bagi sesama yang membutuhkan keahliannya.
Tentu saja di sekitar Anda pun banyak orang-orang hebat seperti Michael Toub yang melakukan sesuatu dengan tulus tanpa berharap balasan, mereka melakukannya semata hanya untuk satu alasan, yaitu bermanfaat untuk orang lain. Mungkin juga Anda sudah melakukan pelayanan seperti ini jauh-jauh hari. Bersyukurlah kalau memang Anda sudah menyentuh hidup orang-orang di sekitar Anda dengan kepedulian dan cinta kisah.
Adalah tidak salah kalau kita mengejar sukses dalam karier, bisnis dan kehidupan pribadi. Bahkan memang harusnya demikian supaya kita terus bergerak mewujudkan semua impian itu. Namun jika kita ingin beranjak ke level kualitas hidup berikutnya, sudah saatnyalah kita mulai berpikir untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga menguntungkan untuk orang lain.Karena seperti kita ketahui bersama, secara spiritual yang menguntungkan untuk kita adalah bukan yang kita terima, melainkan yang kita berikan.
Tentu saja ini bukan berarti saya menyarankan Anda untuk berhenti bekerja dan berhenti mengejar cita-cita, melainkan semacam ajakan (termasuk ajakan pada diri saya sendiri) untuk mulai berhenti memenuhi keinginan ego dan hawa nafsu saja, tetapi saatnyalah berpikir untuk memenuhi keinginan orang-orang yang membutuhkan. Bahkan kalau kita renungkan lebih jauh lagi, ketika kita memutuskan akan membantu orang lain, sesungguhnya saat itu kita hanyalah bersedia untuk menjadi perantara kebaikan Tuhan. Karena semua yang kita berikan sepenuhnya adalah milik Tuhan. Ini penting untuk kita sadari supaya kita tidak terjebak menjadi pejuang kemanusiaan yang sombong.


Previous Post
Next Post

About Author

Comments
0 Comments

0 komentar:

terimakasih atas komentar nya