Direktur Bio Energi Ditjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menuturkan ada beberapa keunggulan bahan bakar biodiesel untuk kendaraan bermotor yaitu kendaraan relatif lebih ramah terhadap lingkungan.
Artinya bahan bakar yang berasal dari kelapa sawit, kelapa, kemiri sunan, dan beberapa komoditi lainnya mengeluarkan emisi gas buang yang lebih rendah daripada BBM.
"Contohnya asap kalau pakai biodiesel warnanya lebih putih, wanginya juga lain kaya minyak goreng," kata Dadan saat ditemui detikFinance di kantornya, Rabu (12/2/2014).
Selain itu, BBM solar yang telah dicampur 10% biodiesel memiliki dampak yang cukup baik untuk perawatan mesin kendaraan. Mesin kendaraan yang memakai BBM bercampur biodiesel akan lebih awet tidak cepat berkarat.
"Selain itu di biodisel itu ada angka setana, sama seperti di bensin ada oktan, biodiesel yang dari sawit lebih bagus angka setananya, khususnya untuk pelumasan," tambahnya.
Namun BBN seperti biodiesel bukan tanpa kekurangan, biodiesel sedikit berpengaruh negatif pada performa mesin kendaraan. Kemampuan pacu kendaraan akan sedikit menurun jika bahan bakarnya menggunakan campuran biodiesel.
Dadan mengatakan, jika 10% biodiesel dicampur ke BBM solar, maka tenaga akan berkurang 1%. "Kalau untuk tenaga agak sedikit drop ya, kalau 10% ya 1% drop. Tapi itu kalau 1% hampir tidak terasa," katanya.
Pemerintah memiliki program pengembangan penggunaan biodiesel. Seperti tertuang di dalam 4 paket kebijakan ekonomi, penggunaan 10% biodiesel untuk solar adalah wajib.(zul/hen)